Banyak yang kita semua pikirkan. sedari dulu, orang selalu bilang : hidup adalah tentang pilihan dan masalah.
belum lama, semenjak semua orang beranjak dewasa, kita sudah berhenti mengeluh dan merinci setiap masalah yang bertubi - tubi menempa kita. kita mulai sadar dan semakin dewasa tiap hari. oleh pemberitaan di media massa, oleh beban ekonomi, oleh tekanan sosial, oleh tanggung jawab, oleh waktu, oleh kerumitan, oleh keadaan, oleh kumparan senyawa atom yang berangkai - rangkai membentuk semesta, kita dibuat mengerti, bertambah dewasa, menangis, terenyuh, tertawa bahagia, menangis sendu, menangis haru.
setiap hari yang tragis tidak lagi terlalu tragis, karena ada keajaiban disana.
setiap hari yang sendu tidak lagi terlalu suram, sebab mengapa hari itu berlalu adalah cahaya yang kita nikmati hari ini.
setiap kebahagiaan, sukacita, kemenangan hingga kesempurnaanpun telah berhasil kita hadapi dengan lebih bijaksana.
"there will always gonna be another mountain, rite?"
juga fakta lain tentang "menjadi besar".
tentang mengapa orang besar lebih hebat dari orang lain yang mungkin memiliki kapasitas lebih besar. pelajaran tentang membesarkan jiwa. tentang kiblat positif. pelajaran yang kita genggam, yang kita usahakan genggamannya disaat terburuk pun. fakta yang terkadang membuat kita pergi dari keterpurukan, merendah disetiap keterlalutinggian, meninggikan keremehan, dan menyebrangkan pemahaman untuk lebih memahami.
dan rumah.
tempat dimana sesulit apapun hidup, sejelas apapun penolakan diluar sana, sedurja apapun perang berkecamuk, rumah tetap akan menerima kita apa adanya.
tapi sejarah mencatatkan pelajaran tersulitnya:
kekuasaan
sebab genggaman kekuasaan adalah bombardir meriam yang ganas terhadap bangunan milik kita.
disitulah hidupku akan bermuara. mungkin, ini cuma harganya. dan pasti, ini belum ada apa - apanya.
wahai masalah, sesungguhnya aku punya Tuhan yang maha besar !
belum lama, semenjak semua orang beranjak dewasa, kita sudah berhenti mengeluh dan merinci setiap masalah yang bertubi - tubi menempa kita. kita mulai sadar dan semakin dewasa tiap hari. oleh pemberitaan di media massa, oleh beban ekonomi, oleh tekanan sosial, oleh tanggung jawab, oleh waktu, oleh kerumitan, oleh keadaan, oleh kumparan senyawa atom yang berangkai - rangkai membentuk semesta, kita dibuat mengerti, bertambah dewasa, menangis, terenyuh, tertawa bahagia, menangis sendu, menangis haru.
setiap hari yang tragis tidak lagi terlalu tragis, karena ada keajaiban disana.
setiap hari yang sendu tidak lagi terlalu suram, sebab mengapa hari itu berlalu adalah cahaya yang kita nikmati hari ini.
setiap kebahagiaan, sukacita, kemenangan hingga kesempurnaanpun telah berhasil kita hadapi dengan lebih bijaksana.
"there will always gonna be another mountain, rite?"
juga fakta lain tentang "menjadi besar".
tentang mengapa orang besar lebih hebat dari orang lain yang mungkin memiliki kapasitas lebih besar. pelajaran tentang membesarkan jiwa. tentang kiblat positif. pelajaran yang kita genggam, yang kita usahakan genggamannya disaat terburuk pun. fakta yang terkadang membuat kita pergi dari keterpurukan, merendah disetiap keterlalutinggian, meninggikan keremehan, dan menyebrangkan pemahaman untuk lebih memahami.
dan rumah.
tempat dimana sesulit apapun hidup, sejelas apapun penolakan diluar sana, sedurja apapun perang berkecamuk, rumah tetap akan menerima kita apa adanya.
tapi sejarah mencatatkan pelajaran tersulitnya:
kekuasaan
sebab genggaman kekuasaan adalah bombardir meriam yang ganas terhadap bangunan milik kita.
disitulah hidupku akan bermuara. mungkin, ini cuma harganya. dan pasti, ini belum ada apa - apanya.
wahai masalah, sesungguhnya aku punya Tuhan yang maha besar !